Mengenal Operasi Laparoskopi, Kelebihan Dan Kekurangannya

30-May-2014 | dibaca : 13894x | Ditulis Oleh : Maman Soleman
Mengenal Operasi Laparoskopi, Kelebihan Dan Kekurangannya

Bedah atau operasi sering kali harus ditempuh sebagai solusi menyembuhkan tubuh dari penyakit. Tetapi, muncul banyak kekhawatiran terhadap kesulitan pascaoperasi seperti rasa sakit, opname berhari-hari, dan pemulihannya yang lama. Sebaiknya operasi atau jangan, ya?

Kekhawatiran itu sering membuat kita menunda-nunda untuk melakukan operasi. Padahal dokter yang dijadikan tempat konsultasi menyatakan bahwa operasi harus dilakukan supaya segera bisa disembuhkan.

Akan tetapi karena khawatir kondisi pascaoperasi yang membuat kita sulit untuk kembali beraktivitas, akhirnya kita terus menunda-nunda. Hasilnya, penyakit itu sudah semakin parah dan biasanya ditambah lagi muncul peradangan atau infeksi.

Daripada kondisi itu harus kita hadapi, ada satu teknik bedah atau operasi yang saat ini memnimalkan dampak pascaoperasi itu. Namanya laparoskopi atau disebut keyhole surgery. Teknik itu disebut juga bedah invasif minimal atau bedah akses minimal.

Bca juga : Cara Menjaga Kesehatan Tulang Selagi Muda 

Laparoskopi mampu memberikan keuntungan meminimalkan nyeri  pascabedah bagi pasien secara signifikan, dan memiliki keunggulan tambahan kosmetik yang baik karena luka operasinya hanya berupa beberapa sayatan kecil sepanjang 0,5 – 2 cm.

Teknik laparoskopi itu biasanya membuat minimal tiga lubang sayatan atau lazimnya disebut port. Melalui lubang-lubang itulah alat bedah akan dimasukkan dan operasi pun dilakukan. Saat ini teknik laparoskopi pun sudah semakin berkembang dengan munculnya teknik single port laparoscopic surgery. Tidak lagi ada tiga lubang atau lebih, proses operasi itu hanya akan menyayat satu lubang, yaitu di pusar.

Proses bedahnya secara sederhana dimulai dengan pembiusan umum. Kemudian dokter bedah akan membuat satu sayatan di pusar 2-3 cm untuk memasukkan gas CO2 yang sangat aman untuk menciptakan lapang operasi. Setelah itu dimasukkanlah teleskop dan isntrumen pembedahan.

Setelah pembedahan selesai, specimen jaringan akan dikeluarkan melalui lubang yang sama secara steril. Kemudian dikeluarkan juga gas CO2  dan instrumen bedah. Lukapun dijahit dan dirawat secara biasa.

Tetapi harus diingat bahwa teknik laparoskopi bukan merupakan senjata pamungkas yang selalu berhasil dilakukan pada semua kondisi. Terkadang jika radang atau infeksi penyakit pasien sudah sangat hebat, maka terpaksa dibatalkan dan dilakukan konversi menjadi bedah konvensional dengan sayatan besar.

Infeksi itu terjadi karena pasien sering menunda-nunda pelaksnaaan operasi yang sudah disarankan dokter. Akhirnya, muncullah radang dan perlengketan usus hebat yang tidak cocok lagi untuk ditangani dengan teknik laparoskopi.

Baca juga : Betapa Pentingnya Merawat Organ Intim Wanita 

Oleh karena itu, jangan terlambat atau menunda-nunda pelaksanaan operasi. Selain itu ada pula kondisi yang membuat teknik laparoskopi tak bisa dilakukan, yaitu bila pasiennya sangat gemuk. Penyakit yang sama memang bisa ditangani berbeda pada tiap-tiap orang. Karenanya konsultasi ke dokter yang tepat memang harus dilakukan dengan intensif supaya bisa diketahui penanganannya yang tepat.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan teknik laparoskopi.

Kelebihan laparoskopi

1. Nyeri pascabedah minimal

2. Trauma jaringan minimal

3. Perdarahan minimal

4. Kondisi rongga perut atau dda apat devaluisi dengan lebih jelas dan diperbesar (zoom)

5. Proses penyembuhan pasien lebih cepat

6. Lama rawat inap yang diperlukan lebih singkat

7. Risiko komplikai infeksi luka operasii , perdarahan, dan perlengketan usus lebih jarang terjadi.

Kekurangan laparoskopi

1. Waktu operasi yang berpotensi lama

2. Biaya operasi lebih tinggi karena dibutuhkan alat dan keterampilan khusus.

3. Risiko operasi

4. Tidak bisa dilakukan bila sudah terjadi infeksi atau peradangan

Bila operasi memang harus dilakukan, jangan khawatir dengan kondisi pascaopersi karena sudah ada teknik laparoskopi. Namun harus juga disiapkan biayanya yang memang lebih mahal. Jadi memang, lebih baik mencegah daripada mengobati. Selain itu, kalau memang masih merasa ragu dengan teknik penanganan medis yang masih berisiko dan menimbulkan efek samping, lebih baik coba menggunakan terapi herbal yang berbahan alami seperti jus herbal dan semacamnya.

 
 
AMIN
hijab
rajabacklink
RajaKomen.com
ARTIKEL TERPOPULER

Copyright © 2023 Kesehatan.tips
All rights reserved